Memang suatu keinginan yang hanya dipendam dalam hati tidak akan pernah terwujud tanpa sebuah tindakan yang nyata. Berawal dari keinginan untuk merubah sebuah Desa yang bersih, Indah, sejuk dan nyaman tanpa sampah yang berserakan, bak gayung bersambut keinginan tersebut mendapat respon sebagian kecil masyarakat adalah hal yang biasa kalau suatu saat ada cemoohan yang kurang peduli.
Pada akhirnya sebuah desa yang memiliki Kepala Desa bujangan itu bersama laskar peduli sampah bisa mewujudkan sebuah bank sampah yang beri nama SELOXY dalam arti udara bersih akan bisa menyumbang oksigen bagi Desa sekitar.
Lambat laun kedisiplinanpun tumbuh dari disiplin bersih, disiplin waktu dan budaya disiplin yang lainpun mengikuti. Anak-anak di Desa selorejo berebut mengumpulkan sampah untuk dijual ke Bank sampah SELOXY dan uangnya di tabung atau buat uang jajan.
Sampah-sampah yang diterima bank sampah tidak begitu saja diambil oleh pengepul, tetapi oleh laskar berseri dipilah mana sampah basah mana sampah kering dan mana sampah plastik. Alhasil dari sampah –sampah kering muncullah kreatif tangan-tangan terampil warga dibuat menjadi hiasan maupun souvenir dan masih banyak lagi yang menarik.
Dari kepedulian masyarakat yang dikomandani oleh seorang wanita yang bernama YULI penggagas ide bank sampah inilah yang mendorong ibu MAHFUDHOH SUYOTO istri dari Bupati Bojonegoro untuk terjun langsung melihat karya nyata di Desa Selorejo tepatnya pada tanggal 12 Agustus 2016.
Laskar berseri yang berjumlah 7 orang itu semakin semangat bekerja memungut sampah ditambah 1 armada pengangkut sampah berupa kendaraan tosa sumbangan dari ibu Suyoto,
Hidup Sampah, Hidup Lasakar berseri dan Hidup seloxy.